Very Idham
Henyansyah
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Very
Idham Henyansyah, atau dikenal dengan panggilan Ryan (lahir di Jombang, 1 Februari 1978; umur 34 tahun)
adalah seorang tersangka pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang. Kasusnya
mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di
Jakarta. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap pula bahwa Ryan telah
melakukan beberapa pembunuhan lainnya dan dia mengubur para korban di halaman
belakang rumahnya di Jombang.
Masa kecil
Ryan
adalah bungsu dari
dua bersaudara. Kakaknya Mulyo Wasis (44) adalah saudara satu ibu namun lain
ayah. Sejak kecil Ryan lebih sering berpisah dengan kedua orangtuanya dan
tinggal di pesantren. Ayah Ryan, Ahmad Maskur, pensiunan satpam sebuah pabrik gula dan Kasiatun,
istrinya, lebih suka tinggal di rumah Mulyo Wasis.
Perilaku
Ryan banyak berubah ketika ia duduk di bangku SMP. Dia lebih banyak
menekuni kegiatan perempuan seperti menari dan
berdandan. Di sekolah Ryan dikenal lebih dekat dan lebih banyak berteman dengan
perempuan, dia juga banyak terlibat kegiatan kesenian,
terutama menari. Namun demikian Ryan dikenal cerdas, cekatan, dan pandai
bergaul.
Kehidupan di Jakarta
Ryan
sempat menjadi siswa sekolah favorit, SMA Negeri I Jombang.
Namun di sana sifat dan sikapnya kian labil. Dia hanya bertahan satu bulan lalu
pindah ke SMA Kabuh dan bertahan satu semester, sebelum akhirnya pindah ke SMA
Negeri III. Di sana Ryan juga hanya bertahan sebulan, lalu pindah ke Jakarta.
Di
Jakarta, ia merasa lebih diterima dan bertemu dengan kalangan homoseks dari
kalangan menengah ke atas. Di ibukota Ryan kerap berpindah-pindah tempat
tinggal. Ia pernah tinggal di beberapa kamar kos atau kamar apartemen dengan
harga sewa tinggi. Apartemen tempat Ryan membunuh dan memutilasi Heri Santoso
adalah apartemen bertipe studio(hanya satu ruangan) dengan harga sewa Rp. 1 juta per
bulan. Sebelumnya ia bahkan pernah tinggal di tempat kos dengan harga sewa Rp.
2,6 juta per bulannya.
Pembunuhan pertama
Menurut
pengakuannya sampai saat ini korban Ryan yang pertama adalah Guruh Setyo
Pramono alias Guntur (27) yang dibunuh pada bulan Juli 2007. Di rumah orang
tua Ryan di Jombang, kepala Guntur dipukul dengan benda keras hingga tewas,
mayatnya lalu digulung dengan kasur dan di bakar. Sisa-sisa tubuh Guntur
kemudian di gulingkan ke dalam kolam ikan di halaman belakang rumah lalu
dikubur dengan tanah.
Kasus mutilasi
Kasus
ini dimulai dengan ditemukannya tujuh potongan tubuh manusia di dalam dua buah
tas dan sebuah kantong plastik di dua tempat di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada Sabtu pagi tanggal 12 Juli 2008. Korban
adalah Heri Santoso (40), seorang manager penjualan
sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Heri dibunuh dan dimutilasi tubuhnya oleh
Ryan di sebuah apartemen di Jalan Margonda Raya, Depok.
Pengakuan Ryan, dia membunuh Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan
sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacarnya, Noval (seorang laki-laki). Jejak
Ryan dan Noval dapat terlacak setelah mereka berdua menggunakan kartu ATM dan kartu
kredit Heri untuk berfoya-foya.
Pembunuhan sebelumnya
Setelah media memberitakan
kasus mutilasi yang dilakukan Ryan, banyak masyarakat melaporkan kerabat mereka
yang hilang setelah sebelumnya diketahui bersama Ryan. Polisi akhirnya
membongkar bekas kolam ikan di belakang
rumah orang tua Ryan di Jombang dan menemukan empat tubuh manusia di dalamnya,
sebagian besar sudah tinggal kerangka. Ryan
kemudian juga mengakui pembunuhan enam orang lainnya dan tubuh mereka ditemukan
ditanam di halaman belakang rumah yang sama. Sehingga total sudah ditemukan
sebelas korban pembunuhan Ryan.
Daftar korban
Sampai
saat ini sudah 11 orang yang diketahui menjadi korban:
- Heri Santoso (40)
- Vincent Yudi Priyono (31)
- Ariel Somba (34)
- Grady Gland Adam Tumbuan - Finalis MTV VJ Hunt 2007
- Guruh Setyo Pramono alias Guntur (27)
- Agustinus Fitri Setiawan (28)
- Nanik Hidayati (31)
- Sylvia Ramadani Putri (3), anak dari Nanik Hidayati
- Muhamad Aksoni (29)
- Zainal Abidin(21)
- Muhammad Asrori alias Aldo
RYAN, Sang Penjagal dari Jombang
Namanya
Very Idham Henyaksyah atau biasa dipanggil Ryan (30), walaupun dikenal pernah
menjadi guru ngaji dan pendiam, di luar lingkungan rumahnya, Ryan dicap sebagai
pembuat onar. Bahkan dia sempat mencuri HP milik member Fitness Marcella
Gymnastic di daerah Jombang, Jatim.
Kedatangnya
ke Jakarta adalah ingin menjadi model yang "bisa dipakai" yang bisa
disebut "Bispak". Sampai akhirnya dia berkenalan dengan Novel
di Margonda, Setelah sekian lama berkenalan Ryan secara resmi menjadi pacarnya
Novel. Sosok Ryan yang bengis dan cenderung psikopat mulai terkuak saat ia
menjadi tersangka kasus mutilasi Heri Santoso (40). Tubuh Heri Santoso
ditemukan terpotong-potong menjadi tujuh bagian di daerah Ragunan. Polisi
kemudian menyelidiki kasus ini dan sampai pada kesimpulan, Ryan-lah
pembunuhnya.
Menurut
pengakuan Ryan, ia membunuh Heri Santoso karena kesal pada Heri yang mencoba
'menawar' Novel, pacarnya. Ketika Heri sedang main ke apartemen Ryan, Heri
sempat melihat foto Novel. Dia langsung jatuh hati padanya dan ingin
berkencan.
Ryan
merasa tersinggung, terjadilah cekcok yang berujung kematian Heri Santoso. Di
kamarnya di apartemen di Jalan Margonda, Depok, 11 Juli 2007, Ryan
kemudian memotong tubuh Heri menjadi tujuh bagian. Lalu dengan
menggunakan taksi, Ryan membuang potongan tubuh itu ke daerah Ragunan.
Singkat
cerita, polisi kemudian menangkap Ryan. Awalnya polisi tidak menduga bahwa
Ryan adalah pelaku pembunuhan yang lain.
Mendengar
tertangkapnya Ryan di televisi, keluarga Ariel Sitanggang menghubungi
Polisi. Mereka mencurigai Ryan juga mengetahui soal hilangnya Ariel Sitanggang,
karena keluarga Ariel yakin bahwa Ryan adalah orang terakhir yang terlihat
bersama Ariel.
Polisi
kemudian mengembangkan kasus ini. Hasilnya ternyata sungguh di luar dugaan,
Ryan ternyata juga mengaku Ariel Sitanggang dan mayatnya dikubur di belakang
rumahnya di Jombang, Jawa Timur.
Polisi
lalu meluncur ke Jombang dan menggali sebidang tanah di belakang rumah Ryan.
Begitu digali ternyata dilubang tersebut ada empat mayat!
Mayat-mayat
tersebut teridentifikasi atas nama Ariel Sitanggang (34), Grandy (25, WN
Belanda), Guruh Setyo Pramono (27) dan Vincentius Yudhi Priyono (30).
Masyarakat langsung gempar!
Sejauh
ini polisi baru menemukan fakta Ryan telah membunuh lima orang termasuk Heri
Santoso yang dimutilasi. Namun dari pengembangan kasus dan sikap Ryan yang sama
sekali tidak menunjukkan penyesalan, Polisi menduga korban kebengisan Ryan
lebih dari lima orang.
Menurut
penyelidikan, empat mayat yang ditemukan di Jombang itu meliputi satu mayat
yang dibunuh pada Juli-Agustus 2007, satu mayat pada Januari 2008 dan dua mayat
pada April 2008.
Ryan
kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya. Sementara polisi membuka layanan
pengaduan orang hilang yang barangkali terkait sosok Ryan.
Pengakuan
salah satu sumber di Kepolisian bahkan menyebutkan bahwa, polisi mencurigai ada
mayat lain yang dikubur di sekitar rumah Ryan. Salah satu titik kecurigaan
Polisi adalah kondisi septic tank (tempat pembuangan
kotoran) terlihat masih baru saja di buat. Rencananya Polisi akan
menggali keterangan Ryan secara intensif dan menyisir titik-titik
'mencurigakan' di sekitar rumah Ryan.
Sampai
berita ini diturunkan, Polisi baru saja mengacak-acak kamar Ryan di rumahnya
yang di Jombang. Sedikitnya Polisi mendapatkan 10 kantung barang bukti
terdiri dari bermacam perhiasan seperti liontin, kalung, cincin, handphone,
sepatu dan jam tangan.
Dari
barang bukti yang dikumpulkan termasuk liontin dan kalung, tidak tertutup
kemungkinan korban Ryan yang lain adalah wanita.
Untuk
Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31674
PENILAIAN,
Menurut
saya, setelah membaca ensiklopedia bebas dan artikel diatas dapat dilihat bahwa
Ryan mengalami disfungsi psikologis yaitu ;
Ryan
telah menunjukkan perilaku yang tak wajar saat duduk di SMP, Ryan lebih sering
bergaul dengan teman perempuannya dan melakukan ha-hal yang biasanya dilakukan
perempuan, seperti berdandan dan menari. Hingga akhirnya Ryan pindah ke Jakarta
dan merasa nyaman. Karena di Jakarta Ryan bertemu dan merasa lebih diterima
oleh kalangan homoseksual, dimana kenyamanan ini tidak Ryan dapatkan di daerah
asalnya (Jombang), karena perilaku Ryan ini menyimpang dari adat istiadat dan
norma yang berlaku.
Dan
ini pengakuan Ryan setelah ia melakukan pembunuhan pertamanya, “Menurut pengakuan Ryan, ia membunuh Heri
Santoso karena kesal pada Heri yang mencoba 'menawar' Novel, pacarnya. Ketika
Heri sedang main ke apartemen Ryan, Heri sempat melihat foto Novel. Dia
langsung jatuh hati padanya dan ingin berkencan. Ryan merasa tersinggung,
terjadilah cekcok yang berujung kematian Heri Santoso. Di kamarnya di apartemen
di Jalan Margonda, Depok, 11 Juli 2007, Ryan kemudian memotong
tubuh Heri menjadi tujuh bagian. Lalu dengan menggunakan taksi, Ryan
membuang potongan tubuh itu ke daerah Ragunan”.
Disini
Ryan tidak bisa mengontrol emosinya, menjalankan peran atau fungsi dalam
kehidupan : integrasi aspek kognitif, afektif, konatif atau psikomotorik. Sehingga
muncul pemikiran dan tindakan yang di luar batas kewajaran. Kenyamanan yang telah
didapatkan berubah menjadi ketidaknyamanan, kekecawaan, kecemasan dan rasa dihianati.
Distres,
impairment (hendaya) Ryan menunjukkan pada keadaan "merusak"
dirinya, baik dalam bentuk fisik ataupun psikis. Disini Ryan tidak
segan-segan membunuh hingga memutilasi orang-orang disekitarnya yang (mungkin)
mengganggu dan mengancam kehidupannya.
Dari
aspek repon atipikal, (Secara Kultural Tidak Diharapkan). Reaksi yang tidak sesuai
dengan keadaan sosio kultural yang berlaku. Ini sangat jelas bahwa perilaku
Ryan sangat tidak didukung oleh adat istiadat ataupun norma yang ada di
masyarakat sekitar, dimana seseorang membunuh orang lain dan memutilasinya.
Jadi menurut saya, Ryan termasuk orang yang Abnormal.
Referensi
Akbar, Zarina. 2012. Slide Psikologi Abnormal. Psikologi. UNJ
Akbar, Zarina. 2012. Slide Psikologi Abnormal. Psikologi. UNJ
Sumber
ensiklopedia bebas : http://id.wikipedia.org/wiki/Very_Idham_Henyansyah
Sumber
artikel : http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=31674
Tidak ada komentar:
Posting Komentar