Minggu, 20 Mei 2012

Tahukah anda dengan "This Guy"?



Ya, dia adalah Anders Behring Breivik .Pria yang membunuh 77 orang di Norwegia, Juli tahun lalu.

BIOGRAFI
Lahir di Norway, 13 February 1979
Kebangsaan Norwegia
Agama : Christianity
Anders dikenal sebagai pria pemeluk Kristen yang taat beribadah. Lahir dalam lingkungan keluarga kelas menengah, Ibu Anders adalah seorang perawat, ayahnya merupakan seorang Diplomat di Kedutaan Besar Norwegia,London. Namun, ayah dan ibu Anders bercerai saat usia Anders menginjak 1 tahun.Saat masih remaja Anders dikenal sebagai pemuda biasa yang lebih senang menghabiskan waktunya sendiri, tidak terlihat sama sekali bahwa dirinya tertarik pada politik saat itu. sebelumnya tidak pernah memiliki catatan tindak kriminal di kepolisian dan juga tidak memiliki latar belakang pendidikan di kemiliteran. Latar belakang pendidikan Anders yaitu sekolah Managemen di Oslo. 



Ini adalah beberapa statement nya dalam persidangan dan wawancara :
Pria ini membual tentang serangan yang dilakukannya dalam lanjutan sidang di Oslo, Selasa 17 April.
Mengingat Breivik saat menjalani pengadilan secara terang-terangan tidak menyesali apa yang ia perbuat. "Muslim di Eropa tak ubahnya kanker yang tumbuh agresif. Suatu hari, mereka akan menjadi kekuatan dominan," kata pria berusia 33 tahun ini dihadapan pengadilan.
"Saya telah melaksanakan serangan yang paing spektakuler dan canggih di Eropa sejak Perdang Dunia II," kata Anders Breivik di ruang pengadilan.
Dia mengaku melakukan serangan bom di Oslo dan menembaki para peserta perkemahan pemuda di Pulau Utoeya, namun menyatakan tidak bersalah atas dakwaan teror dan pembunuhan massal.
"Tindakan itu didasarkan pada kebaikan, bukan setan," tuturnya dan menambahkan dia akan melakukannya serangan yang sama.
Breivik juga mengatakan tindakannya itu diinspirasi dari al-Qaeda dan dia menyangka dia masih hidup pada hari serangan tersebut.
Ketika mengakhiri pernyataannya -karena dipaksa oleh hakim- dia mengatakan bertindak untuk membela Norwegia dalam melawan imigrasi dan multikulturalisme.
Hakim berulang kali menyela untuk meminta Breivik mempersingkat pernyataannya namun beberapa kali pula dia berkeras menegaskan masih ada yang ingin dia sampaikan.
Wartawan BBC, Matthew Price, yang meliput sidang mengatakan bukti-bukti yang disampaikan Breivik amat penting jika dia dinyatakan waras. Sidang ini dihadiri oleh para psikiater untuk mengamati kondisi kejiwaan Breivik.
Salah satu pertanyaan yang masih membayang-banyangi pengadilan yang akan berakhir sepuluh pekan mendatang adalah kondisi jiwa Breivik, yang pernah mengatakan tidak mengenal ruang pengadilan.
Selama persidangan, Breivik tampak tidak memperlihatkan emosi namun meneteskan air mata ketika pengadilan memutar video anti-Islam sepanjang 12 menit yang diterbitkannya di internet pada hari penyerangan.
"Saya telah melaksanakan serangan yang paing spektakuler dan canggih di Eropa sejak Perdang Dunia II."
Pengacaranya mengatakan dia tampaknya menangis karena merasa serangannya kejam namun dibutuhkan untuk 'menyelamatkan Eropa dari perang yang sedang berlangsung.'

Ruang sidang khusus
Sidang sempat terhenti dan salah seorang dari tiga juri yang merupakan warga biasa -yang di Norwegia ikut mendampingi hakim profesional untuk mengamil keputusan- dihentikan karena pernah mengatakan Breivik sebaiknya dijatuhi hukuman mati.
Thomas Indreboe diganti oleh seorang hakim warga biasa yang Senin kemarin menghadiri sidang.
Breivik meledakkan sebuah bom yang ditaruh di mobil barang di luar kantor pemerintah di Oslo pada tanggal 22 Juli dengan korban jiwa delapan orang.
Dia kemudian pergi ke Pulau Utoeya dengan mengenakan seragam polisi dan melepas tembakan secara serampangan ke arah peserta perkemahan pemuda yang dilakukan Partai Buruh yang memerintah di Norwegia.
Dalam serangan di pulau itu, 69 orang tewas dan sebanyak 34 orang adalah anak muda berusia antara 14 hingga 17 tahun. Puluhan lainnya menderita luka-luka.
Dia menghadapi ancaman hukuman 21 tahun penjara yang bisa diperpanjang sehingga berada di dalam penjara sepanjang hidupnya.
Ruang sidang untuk Breivik ini disengaja dibangun khusus dengan kapasitas 200 pengunjung. Sebuah dinding kaca ditempatkan untuk memisahkan para korban dan keluarga korban dari Breivik.
Tujuan sidang kali ini adalah untuk membuktikan apakah Breivik mengalami gangguan jiwa atau tidak.
Dalam sidang sebelumnya, Jumat (20/4), Breivik mengatakan dia datang ke Pulau Utoeya yang saat itu dipenuhi pemuda yang tengah mengikuti perkemahan pemuda Partai Buruh.
Sebelum menembak korban pertamanya, Breivik menuturkan dia mendengar '100 suara' di kepalanya agar mengurungkan niatnya itu.
Namun, setelah sempat ragu, dia akhirnya menembak dua korban pertamanya di kepala dan terus berjalan.
Breivik menjelaskan dia mengisi ulang senjatanya saat kehabisan peluru.
"Semua memohon agar tidak dibunuh. Saya tembak mereka semua di kepala," kata Breivik.
Beberapa orang, lanjut Breivik, berpura-pura mati namun dia mengetahuinya dan tetap menembak mereka.
Breivik melanjutkan aksinya di sekeliling pulau. Dia membujuk para pemuda itu keluar dari persembunyiannya dengan mengatakan bahwa dia adalah polisi yang datang untuk melindungi mereka.
Wartawan BBC Steven Rosenberg yang hadir di dalam sidang mengatakan keheningan di ruang sidang berubah menjadi tangis ketika Breivik mengungkapkan kisahnya itu.

Mekanisme perlindungan
Breivik mengakui telah membunuh 77 orang namun menolak jika dia dianggap melakukan kejahatan. Dia mengatakan tengah melindungi Norwegia dari ancaman multikulturalisme.
Dia mengatakan telah melakukan sebuah aksi penting saat melakukan pengeboman kantor pemerintah di Oslo.
"Namun penembakan Utoeya menjadi yang terpenting saat kantor pemerintah tidak ambruk seperti yang direncanakan," ujarnya,
Hukuman Breivik tergantung keputusan pengadilan soal kewarasannya. Jika waras maka Breivik akan menghadapi hukuman penjara, namun jika dianggap gila maka dia akan dikirim ke rumah sakit jiwa.
Breivik sendiri mengaku dirinya tidak gila namun dia adalah pelaku politik ekstrim.
Dalam pernyataan lain di depan pengadilan, Breivik mengaku dia adalah manusia normal dalam situasi normal dan sangat peduli dengan orang di sekitarnya.
Dia juga memahami bahwa kesaksian yang dipaparkan di pengadilan membuat orang lain ketakutan.
Tetapi, lanjut Breivik, dia telah menjalani program 'dehumanisasi' pada 2006 untuk mempersiapkan dirinya melakukan pembunuhan.
Pria berusia 33 tahun itu menambahkan memunculkan empati sangat tidak mungkin, karena dia akan ambruk secara mental jika mencoba memahami apa yang telah dia lakukan.
Saat ditanya apakah dia pernah merasakan kesedihan, Breivik mengatakan dirinya pernah berada dalam sebuah situasi menyedihkan.
"Saat pemakaman saudara teman saya. Itulah saat yang paling menyedihkan," ujar Breivik.

Dan para ahli mengatakan bahwa Breivik mengidap Paranoid Schizophrenia.
Tim psikiater yang ditunjuk pengadilan di Norwegia menyimpulkan bahwa Anders Behring Breivik dalam keadaan tidak waras ketika melakukan kejahatannya.
Para ahli jiwa mengatakan Breivik mengidap Paranoid Schizophrenia.
Breivik juga yakin ia berhak untuk menentukan mana yang seharusnya dibiarkan hidup dan mana yang harus mati.
Kesimpulan tim psikiater yang tercantum dalam laporan setebal 243 halaman yang akan diuji oleh satu tim panel organisasi medis Norwegia.
Meski dinyatakan tidak sehat secara kejiawaan, ia masih akan menjalani persidangan April tahun depan dalam kasus ledakan bom di Oslo dan penembakan puluhan orang di Pulau Utoeya.
Breivik telah mengakui dakwaan yang dijatuhkan kepadanya namun tetap menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah.
Namun besar kemungkinan ia akan dikirim ke rumah sakit jiwa, bukan ke penjara, setelah menjalani proses hukum. Sebelum keterangan resmi mengenai kondisi kejiwaan Breivik diumumkan, pengacaranya mengatakan Breivik tidak boleh dibiarkan bebas.
"Untuk kasus ini, apa pun kesimpulannya, Breivik harus tetap dikurung," kata John Christian Elden, pengacara Breivik. "Jangan biarkan ia bebas di luar," tegasnya.

Analisa :
Breivik masuk dalam kategori abnormal yang menderita penyakit kejiwaan yaitu Skizofrenia Paranoid dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Breivik mengalami halusinasi yaitu iya mendengar 100 suara yang menyuruhnya untuk mengurungkan niatnya untuk menembak korban pertamanya, namun hal itu tidak dihiraukannya dan ia tetap menembak korbanya.
  2. Breivik mengalami delusion of influence yaitu waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar. Breivik mengaku ia adalah seorang pelaku politik ekstrim yang peduli terhadap rakyat norwegia dari para imigran dan multikulturalisme.
  3. Breivik mengalami gangguan afektif, ia tidak merasakan empati sedikitpun terhadap apa yang telah ia lakukan, menurutnya ia akan ambruk ketika ia merasakan empati terhadap apa yang ia lakukan. Secara emosional breivik tidak memiliki afek datar ia pernah merasakan sedih ketika pemakaman saudara temannya selebihnya ia tidak pernah mengalami kesedihan lagi.
  4. Breivik menyadari atas apa yang ia lakukan namun ia tidak menyesal sedikitpun akan hal itu, dan merasa bahwa hal itu bukan kejahatan melainkan perlindungan terhadap warga norwegia dari ancaman multikulturalisme.


Sumber Artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar